Tuesday, May 7, 2019

Es Campur untuk Berbuka Puasa ? Boleh atau Tidak ya ?

Es Campur untuk Berbuka Puasa ? Boleh atau Tidak ya ? - Berbuka, kerap kali dianggap sebagai suatu cara untuk membayar lelahnya menahan lapar dan haus setelah seharian berpuasa.

Alhasil, berbagai jenis makanan termasuk makanan dan minuman yang menyegarkan (dingin) kerap menjadi godaan yang sangat nyata ketika suara bedug magrib telah tiba.

Es Campur untuk Berbuka Puasa ? Boleh atau Tidak ya ?
Rancah Post

Berbuka dengan makanan atau minuman dingin seperti es campur ?? Tentu saja tak salah dan boleh saja, **namun jika Anda memang tak sayang kesehatan.

Es campur yang kerap kali menjadi sajian pembuka untuk menumpas dahaga ternyata sangat lezat bukan ? Lezat sih, namun dibalik rasa lezatnya tersimpan suatu rahasia tak terduga. Rahasia apakah itu ?

Faktanya, dibalik kesegaran dan kelezatan yang didapat ketika berbuka dengan makanan dan minuman yang dingin dapat menyebabkan suatu masalah kesehatan yang cukup serius.

Benarkah demikian ? Lantas bagaimana penjelasannya ?

Seorang pakar kesehatan yang bernama Dr. Bahdar Johan, DpPD dari Rumah Sakit Premiere Bintaro, Jakarta mengungkapkan bahwa minum es saat berbuka puasa dapat mengakibatkan pembuluh darah menciut dengan serentak.

Hasilnya ?? Tentu saja pergerakan sistem saluran cerna akan terganggu. Nah, oleh karena alasan tersebut, maka tidak makan es campur untuk membatalkan puasa setelah bedug adzan magrib tiba.

Selain mengganggu saluran cerna, minum es ketika berbuka akan membuat kita merasa lebih cepat kenyang. Padahal berbuka adalah waktunya tubuh mendapatkan berbagai nutrisi untuk tetap menyeimbangkan fungsi tubuh setelah seharian penuh tidak mendapatkan asupan nutrisi apapun.

Dr. Bahdar juga turut menyarankan untuk membatalkan puasa dengan mengonsumsi minuman yang hangat, untuk tetap membantu menjaga fungsi pergerakan saluran pencernaan.

Disisi lain, Dokter ahli nutrisi tersebut juga menyebutkan bahwa tidak boleh mengonsumsi makanan manis secara berlebih saat berbuka terkecuali buah-buahan dan juga kurma.

Hal ini terkait dengan upaya untuk meminimalisir resiko peningkatan kadar gula dalam aliran darah secara berlebih sekaligus menurunkan resiko diabetes pada setiap orangnya.

No comments:

Post a Comment